Metro, Jakarta - Kapal penyeberangan Zahro Express terbakar saat akan menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, dari Pelabuhan Muara Angke. Menurut catatan pelayaran bernomor J6K/SUPV/12/I/2017, ada enam orang awak yang mengontrol kapal milik swasta itu.

Mereka adalah Mohammad Nali sebagai nahkoda, Lahmudin sebagai kepala kamar mesin, dan empat orang kelasi yaitu Sukarni, Subhan, Nofal, dan Solmet. Namun saat kebakaran terjadi, enam orang Ini diketahui tak membantu penumpang untuk evakuasi.

"Polisi sedang menyelidiki soal tidak adanya peringatan dari petugas atau nahkoda bahwa ini kebakaran," kata Pelaksana tugas gubernur Jakarta, Sumarsono, di Rumah Sakit Atma Jaya, Ahad, 1 Januari 2017.

Baca:
Kebakaran Kapal Zahro Express Diduga Berawal dari Mesin
Kapal Zahro Express Terbakar, Korban Tewas Jadi 23 Orang

Selain itu, kata Sumarsono, polisi juga menyelidiki awal mula kebakaran yang disebut dari korsleting listrik di kamar mesin. "Dicek juga soal jaket pelampung yang katanya tidak cukup untuk penumpang," kata Soni. "Menurut penumpang kejadian ini sangat cepat dan langsung banyak asap hitam."

Jerri Ismayadi, 17 tahun, adalah salah satu penumpang yang selamat dalam kejadian itu. Ia mengatakan saat penumpang panik melihat kepulan asap hitam dari mesin, tak ada petugas yang terlihat memberikan arahan evakuasi. Pengumuman dari pengeras suara juga tak ada. "Semua panik jadi saya ikut orang-orang pada ke dek atas terus loncat ke laut," katanya.

Saudara sepuput Jerry, Fredy Zakaria, adalah salah satu yang meloncat ke laut saat kapal terbakar dan tidak mendapat jaket pelampung. "Saya lihat orang-orang. Terus pas mau balik ke kursi ambil jaket, sudah enggak ada diambil orang," kata Fredy. Ia lalu loncat ke laut tanpa jaket pelampung. "Alhamdulillah bisa berenang," katanya.

Kapal Zahro Express berangkat dari pelabuhan sekitar pukul 08.15 WIB. Dua puluh menit berlayar, kapal dengan berat 106 gross ton itu terbakar. Menurut manifes kapal, hanya ada 100 penumpang dalam kapal itu. Nyatanya sekitar 260 orang menjadi penumpang. Sebanyak 22 orang korban meninggal dunia.

INDRI MAULIDAR