Dunia, Tokyo - Presiden Dentsu Inc, Tadashi Ishii mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban atas aksi bunuh diri dari seorang karyawatinya terkait beban kerja yang meningkat.

Pemimpin salah satu prusahaan di bidang periklanan dan pelayanan publik terbesar di Jepang tersebut, menyesali insiden yang menimpa pekerja di divisi iklan perusahaan tersebut.

"Saya memiliki tanggung jawab sebagai orang yang mengawasi manajemen perusahaan. Saya akan bertanggung jawab penuh (atas insiden ini) dan akan mundur pada pertemuan dewan pada bulan Januari," kata Ishii.

Pria berusia 65 tahun tersebut juga meminta maaf atas kejadian itu dan menyesal karena tidak melakukan perekrutan baru guna mengurangi beban kerja karyawan.

"Kami sangat menyesal karena gagal merekrut karyawan baru. Saya menawarkan permintaan maaf yang tulus," kata Ishii pada konferensi pers Rabu malam, 28 Januari 2016, di Tokyo, seperti yang dilansir Japan Times pada 28 Desember 2016.

Pada Hari Natal 2015, Matsuri Takahashi, 24 tahun, karyawati di biro iklan Dantsu melakukan aksi bunuh diri akibat depresi dengan pekerjaan yang begitu banyak yang dibebankan kepadanya. Dia merupakan karyawati yang belum lama bekerja di perusahaan dan baru bergabung dengan Dantsu pada April 2015.

Ishii mengatakan ia memutuskan untuk mengundurkan diri setelah akhirnya diizinkan untuk meminta maaf kepada keluarga Takahashi secara pribadi pada hari Minggu.

Konferensi pers tersebut dibuat menyusul kementerian Ketenagakerjaan Jepang mengkritik proses perekrutan Dentsu, sehingga menambah beban kerja karyawannya.

Pengunduran diri itu juga dilakukan setelah beberapa organisasi buruh menuding bahwa Dentsu telah melanggar UU Standar Buruh dengan memaksa Takahashi dan karyawan lain untuk bekerja melebihi waktu kerja normal antara Oktober dan Desember 2015.

Pada November 2016, Kejaksaan mulai melakukan penyelidikan dan menyatakan akan membawa kasus itu ke pengadilan setelah menemukan sejumlah bukti bahwa perusahaan telah melanggar beberapa aturan kerja.

Takahashi, yang menunjukkan tanda-tanda depresi sebelum kematiannya, ditemukan telah bekerja lembur jauh melebihi batas maksimum yang diizinkan di bawah perjanjian kerja. Dia melompat dari lantai atas sebuah asrama perusahaan pada 25 Desember 2015.

Untuk menggantikan Ishii, perusahaan tersebut telah menyiapkan Hideo Tokuyama, mantan wakil menteri lahan, infrastruktur, transportasi dan pariwisata. Dia akan mulai bekerja pada 1 Januari 2017.

JAPAN TIMES|JAPAN NEWS|YON DEMA