Sport, Jakarta -Libur akhir tahun kali ini dimanfaatkan Rio Haryanto untuk beribadah umrah ke Tanah Suci, Mekah. Rio berangkat bersama kedua orang tuanya, Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto, serta sejumlah karyawan PT Solo Murni.

PT Solo Murni merupakan perusahaan milik kedua orang tua Rio yang memproduksi alat tulis merek Kiky. Rio dan rombongan tiba di Madinah 26 Desember lalu. Ia sempat mengunggah foto di akun Instagram-nya, @rharyantoracing, saat sedang beribadah di Masjid Nabawi. "Bersujud, memasrahkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," kata Rio kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Sabtu, 31 Desember.

Rio Haryanto mencatat sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang tampil di balap Formula 1 bersama tim Manor Racing. Ia menjalani debut di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, 20 Maret 2016. Dari 21 seri sepanjang 2016, Rio hanya tampil di 12 seri. Terakhir ia tampil di seri GP Jerman di Sirkuit Hockenheimring, 31 Juli 2016. Usai GP Jerman, Rio yang tak mampu memenuhi sisa dana sponsor digantikan pembalap asal Prancis Esteban Ocon.

Di Manor Racing, Rio berpasangan dengan juara dunia DTM 2015 Pascal Wehrlein asal Jerman. Penampilan Rio di 12 seri awal sebenarnya cukup impresif. Sebagai rookie, Rio tidak canggung. Berkali-kali ia mampu mengungguli Wehrlein maupun pembalap F1 senior lainnya di babak kualifikasi. Kemampuan dan adaptasi Rio di mobil F1 mendapatkan beragam pujian dari sejumlah komentator F1.

Meski tak lagi balapan, Rio tetap bergabung dengan Manor Racing sebagai pembalap cadangan. Ia selalu hadir di paddock bersama tim. Rutinitasnya sama seperti ketika masih menjadi pembalap utama. Mengikuti trackwalk (keliling sirkuit sebelum balapan), diskusi dengan tim engineer serta pembalap tentang setting mobil, hingga memberikan masukan kepada tim tentang pengembangan mobil. Belajar di paddock ini diakui Rio sebagai modal berharga untuk tampil lebih kompetitif lagi di musim balap 2017.

Saat di Madinah, Rio mendapatkan kabar kurang bagus. Ia tidak lagi disponsori PT Pertamina Persero yang selama ini menjadi sponsor utamanya. Vice President Corporate Communication PT Pertamina Persero Wianda Pusponegoro menjelaskan tenggat yang diberikan salah satu tim F1 tidak bisa dipenuhi Pertamina. "Dalam beberapa bulan terakhir, kami melakukan penjajakan dengan salah satu tim F1 namun tidak mencapai kesepakatan hingga batas waktu yang diberikan," kata Wianda dalam pesan pendek kepada Tempo.co, Jumat 30 Desember 2016.

Menurut Wianda, pemberian sponsor harus melalui mekanisme yang baik. Dari review, legal, administratif, hingga persetujuan manajemen. "Proses internal yang kami jalankan perlu waktu dan sepertinya belum sesuai dengan tenggat yang diminta tim terkait," ujar Wianda.

Saat ini masih tersedia tiga kursi di balap F1. Satu kursi di Sauber, dua kursi di Manor Racing. Dari dua tim itu, Rio berharap dapat bergabung dengan Sauber. Alasannya, Sauber memiliki resources yang lebih lengkap. Menurut Rio, resources lengkap ini menjadi modal penting bagi sebuah tim F1 untuk melakukan pengembangan mobil sehingga bisa lebih kompetitif.

Sayangnya, Pertamina sudah menarik diri untuk menjadi sponsor. Kursi Sauber kemungkinan melayang. Namun demikian, harapan Rio untuk tampil belum sepenuhnya hilang. Manor Racing yang saat ini tengah diisukan diambil alih oleh mantan bos McLaren, Ron Dennis, mungkin saja mengajak Rio untuk kembali bergabung. Hal ini wajar mengingat Rio turut serta dalam pengembangan mobil Manor selama setahun terakhir. Bos Manor Racing Dave Ryan di beberapa kesempatan ingin mempertahankan Rio.

Sebelumnya, Rio sempat ditawari Sahar Force India untuk bergabung. Menurut Rio, Sahara ketika itu mematok harga yang lumayan tinggi. Hal ini sulit disanggupi management Rio. "Sahara minta paket yang kurang lebih sama dengan paket (dana) Sergio Perez. Sayang sekali, hilang kursi bagus di tim kompetitif," kata Rio ketika itu.

WAWAN PRIYANTO