Bisnis, Jakarta - Indeks harga saham gabungan tahun ini diprediksi bisa menembus level 5.700-6.000. Analis dari Recapital Sekuritas Indonesia, Kiswoyo Adi Joe, memperkirakan level 5.700 adalah untuk skenario terburuk, 5.800 untuk level normal, dan 6.000 adalah skenario terbaik. Prediksi itu mempertimbangkan tahun depan kinerja indeks akan didorong oleh beberapa sentimen.

“Secara umum, perekonomian Indonesia pada 2017 masih akan bertumbuh di tengah masih melambatnya pertumbuhan ekonomi global,” ujarnya dalam hasil risetnya dikutip 1 Januari 2017.

Menurut Kiswoyo, tahun ini konsumsi domestik dan pembangunan infrastruktur masih akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investasi asing pada sektor riil akan berperan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi ke depan. Terakhir, pertumbuhan masyarakat kelas menengah akan menjadi pasar yang menjanjikan bagi bisnis khususnya sektor perbankan, properti, otomotif dan konsumsi.

Meski begitu, kata Kiswoyo, kinerja pasar modal tahun ini menghadapi beberapa tantangan. Sentimen-sentimen negatif itu di antaranya Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikan suku bunga acuan sampai tiga kali. Kemudian kebijakan-kebijakan bank sentral negara-negara besar lainnya seperti Eropa dan Jepang maupun China juga akan turut mempengaruhi pasar modal dalam negeri.

Selain itu, Presiden Amerika Serikat terpilih Donald J. Trump akan menerapkan kebijakan perdagangan yang bilateral dibandingkan perdagangan multirateral. “Gejolak harga komoditas, salah satunya harga minyak dunia yang diperkirakan masih akan berlanjut serta kelanjutan dari isu Brexit (British Exit) dari Uni Eropa juga akan membayangi kinerja IHSG,” ungkapnya.

Berdasarkan catatan PT Bursa Efek Indonesia, IHSG sepanjang 2016 mencatatkan kenaikan tertinggi di Asia Pasifik. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, mengatakan IHSG yang ditutup menguat 15,32 persen sepanjang 2016 menjadi 5.296 juga merupakan kenaikan tertinggi ke lima di antara bursa-bursa utama dunia.

“Ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Menurut Yulianto, dalam 10 tahun terakhir, IHSG mengalami penguatan sebesar 193,36 persen atau merupakan kenaikan tertinggi di antara bursa-bursa utama dunia. Jumlah dana yang berhasil dihimpun di sepanjang 2016 mencapai Rp 674,39 triliun dan US$ 247,50 juta. Angka ini juga merupakan nilai tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia.

ABDUL MALIK